Oleh : Samsul Pasaribu
Hampir sepekan sudah kita “menikmati” prahara yang menimpa
partai politik sekelas PKS. Bersih, agamais dan profesional yang menjadi slogan
sama saja dengan “katakan tidak pada korupsi” ala partai Demokrat. Sama-sama
tidak punya ruh dan hanya menjadi
pepesan kosong.
Belakangan ada fenomena aneh dalam sistem kepartaian kita.
Keanehan itu terlihat pada kinerja partai politik yang berbanding terbalik
dengan upaya mereka mendongkrak elektabilitas partai di pemilu yang akan
datang. Fenomena ini jelas semakin mempertegas kalau partai politik sebenarnya
hanya mengorientasikan partainya pada kekuasaan semu dan tidak sama sekali
bukan untuk interest of the people.
Prahara yang menimpa setiap partai politik dewasa ini
menjadi bumerang baru bagi sistem demokrasi nasional dimasa yang akan datang.
Tingkat partisipasi rakyat dalam setiap pemilu memiliki kencederungan menurun
ternyata tidak mendorong partai politik mana pun untuk memperbaiki kinerjanya.
Kepentingan partainya jelas mendominasi dan mengalahkan suara-suara rakyat yang
semakin redup bahkan hilang tanpa bekas.